Satu tema lain cerita berbeza naskah dengan tulisanku sebelumnya, masih tentang sebuah diri dengan idealisme nya, dengan semangat yang yang tercermin dalam kaca lusuh berbalut asa. LIHAT pagi ini begitu mendung, mentari malu untuk muncul di langit kota, gelap, rintik menyapa, aku bingung apakah gerangan, mungkinkah sebuah petaka yang terjadi, kerana terasa aneh mendung di musim panas, fikiranku pun menjadi tajk menentu di isi bayang-bayang yang entah kemana arah tujuannya, ku bangun pagi itu dengan rasa mengantuk kerana semalaman suntuk bercengkerama online dengan sahabatku, meski malas yang sebegitu kupaksakan kakiku untuk melangkah menjalani aktiviti yang serasa membosankan, kutelusuri kembali jalan yang kemarin ku lewati, ramai anak-anak kecil sedang bermain di kaki lima “senangnya mereka, tak mengerti apa yang akan berlaku di depannya”.
kembali pada diri, sisa mengantuk masih menari riang di kelopak mataku, sempat aku terpejam waktu itu, masih dalam putan gas di genggamanku, dan kira-kiran dalam 10 meter kedepan aku tersentak terkejutt dan terbangun dan bayang-bayang ilusi menghasut otakku bahwa “aku kan terjatuh mmelanggar sesuatu”, namun cepat ku tepis ilusi itu, serasa menakutkan jika ku terjatuh dan tak terbangun. ku hentikan jalanku di bahu jalan, lantas membakar sebatang rokok untuk mengilangkan mengantuk ini, tak jauh dari tempat perhentianku dan tepat di depanku kulihat seorang terjatuh melanggar pohon di depannya, dan semakin jantungku berdegup, antara sadar dan tidak dengan kejadian tadi, aneh . . .apa sepintas tadi yang kubayangkan pada diriku kini kusaksikan dan ku DENGAR raungan motor yang terjatuh tepat di depanku, selepas sajai kejadian itu banyak orang berkerumun membantunya berdiri dan memindahkan motornya, namun aku yang memang ada di depannya masih saja terpaku pada tempatku, kupejamkan mata kiranya ku dapat titik terang dari apa yang ku RASAKAN, namun tetap tak ku dapat jawabnya
Melirik jam di tangan, hampir jam 9 pagi, tergesa aku melajutkan perjalananku agar sampai tepat pada waktunya, bersama tanya akan apa yang terjadi pagi ini, kebetulankah? atau memang sudah di tuliskan adanya . . . !!! otakku tak sanggup kiranya menjawab pertanyaan yang kubuat sendiri, dan dengan enggan pertanyaan itu hilang termakan waktu. sesampainya di tempat kerja'PART TIME'ku, kudapati selonggok kertas yang harus ku selesaikan hari ini, bertambah pula rasa suntukku, namun ku paksa untuk menikmati yang ada, basicly aku suka dengan apa yang aku kerjakan, namun bukan untuk kesekian kalinya berulang, mungkin aku memang tak pernah setia pada sesuatu.
Hujan turun petang itu setelah di jemput mendung tadi pagi, tiba waktu rehat ku, dengan malas aku menyuap apa yang tersaji dihadapanku, dengan cepat kusantap agar dapat waktu luang yang panjang untuk sekadar berehat di beranda taman, ku bakar sebatang roko kuhisap, dan ku hembuskan . . . serasa keluar semua penat yang ada, namun aku masih terdiam memikirkan apa yang akan terjadi, serasa semua aneh hari ini, di sisiku banyak sahabatku bercengkrama, tertawa, namun itu tak mampu ku dengar, rasanya aku ada diduniaku sendiri
Tiada ulasan:
Catat Ulasan