Halaman

Ataukah Hanya Ternanti?


Ku cuba lagi untuk menulis, mendeskripsikan irama hati, menggubah sebuah mimpi menjadi bait-bait sendu, Malam yang berganti semakin membawaku dalam alunan sepi, yang terlewati tak membawa perubahan dalam syair sayu yang pernah ku tuliskan, sampai saat ini masih seragam, seirama dengan kelmarin, masih tak tampak perbezaan. Aku bosan, aku gundah. Malam semakin berjalan , dibenakku hanya ada beribu kosa kata yang hanya dapat melukiskan tentang kesunyian yang abadi, bagaimana lagi menggubah sebuah irama sepi agar terdengar indah, haruskah ada irama selain do . . . re . . . mi . . . hingga kembali ke Do . . . apakah kurang waktu yang berdetik, aku tak mengerti mengapa semua begini, haruskah ada tawa dalam kedustaan, apakah ada senyuman dalam tangis, masih tak habis fikir, kenapa masa ini begtu sulit untuk di lalui,. bosan rasanya memaki, ingin rasanya memuji, dimana roda pedati yan menggambarkan sebuah kehidupan ?, mengapa hingga saat ini aku masih terpijak oleh hatiku sendiri ?, jiwaku terasa sakit, namun fikiranku masih dapat membezakan mana yang baik dan yang salah, heeem . . . mimpi semakin membawaku dalam perandaian yang menyakitkan.
Ku cuba kembali menulis, menggambarkan cerita lewat bait-bait kata mengalunkan kisah lewat desakkan hati, aku seperti biasa masih tersenyum pilu, merangkai angan agar menjadi potongan marmar yang utuh untuk ku tunjukan kepada dunia nanti bagaimana gambar keutuhan dari sebuah eksistensi kehidupan, doa masih terucap dalam suara hati, tak bosan bernyanyi dalam alunan kekecewaan, uuh . . . . . bergetar hati ketika angin meniup sepoi bahasa, lewat bait jiwa ku coba menerka kata apa yang masih tertanam dalam memori ingatanku.
Aku rindu hari kemarin, dikala beban hanya ilusi belaka yang terhapus dengan sebuah pengharapan, kini aku sendiri, berusaha mencari keperibadian diri agar tidak di umpamakan orang yang tak kenal diri, letih rasanya bermain dengan waktu, bosan memang berdebat dengan kenyataan, ditambah lagi kini kata semakin tak bererti, banyak pergeseran makna yang tak jelas maksud tujuannya, apa erti ikhlas jika masih mengharap sebuah balasan, apa erti ketulusan jika hanya meminta tanpa ada pemberian yang bererti, dimana letak ketenangan dalam sebuah keresahan yang tak bertepi ??, sampai saat ini isi otakku masih mempertanyakan apa yang tak terjawab, seolah ada sesuatu yang menganjal dalam benakku yang aku sendiri masih tak tahu apa yang tertuliskan, lewat desir angin kucuba menyapa semua yang telah hilang, mungkinkah kan kembali, ataukah hanya ternanti.

Tiada ulasan: