Halaman

Sesuatu Yang Salah

  • Ahad, 19 Disember 2010 Pagi..

Hari ini awal dari semua, dari hidupku, Petang semalam selepas pulang dari berbain bowling ku lepas gadis yang ku anggap paling sempurna dari sisi hitam cintaku, dialah putih di atas sebuah kertas hitam kusam, begitu ku gambarkan kiranya.. Berawal dari saat ku mengenalnya dengan sebuah rasa, entah lah ku tak begitu tahu bagaimana harus menghuraikan rasa yang ketika itu datang, perlahan dan pasti cinta itu hadir mengisi relung hatiku, dan tak ingin ku kisahkan bagaimana hariku dengannya, dan sampai ketikapetang semalam, semua berakhir.
Aku rasa ada sesuatu yang salah dengan diriku yang baru sekarang ku mengerti adanya, di saat ketika semua tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam hidupku, ku cenderung melepaskan semua dan ingin memulakan dari awal, semua… !!! itu sebab ku akhiri kisah cintaku, dengan dalih “hari ini tak begitu penting untuk cinta”, mestipun ku tahu ia kan sakit, ia kan luka keranaku, ku fikir itu lebih baik adanya…
Oh tuhan… maafkan aku yang menyakiti hambamu yang begitu putih…. Dan sekarag kembali ku tuliskan kisah ku dalam lembaran kosong, dan aku bingung harus memulakan dari mana, ketika kesendirian dan ketiadaan menjadi titik awal dari semua, dan ku rasa ku mula dari sini, dari titik awal menyedari bahwa “AKU SAKIT”… Good Job.. Menghilangkan kebahagian yang seharusnya di nikmati, dan semua itu kerana “Cita” dan perasaan ingin berada di dunia lain . . . Actualy ku merasa semua yang ada sekarang bukan duniaku, yup bukan duniaku.. Jadi ku biarkan semua sakit bermain dalam otak dan perasaanku, ku biarkan ia tumbuh menjadi sakit… sakit.. Dan semakin sakit, kerana otaku menikmati dan yakin bahawa sakit kan jenuh berada di dalam dinding-dinding dinginnya hati ku, dan kembali kunantikan semua, semua rasa tanpa rasa, titik dimana diri kosong tanpa sesuatupun yang berkeyakinan, (oh… Tuhan entahkah apa penyakit yang ku derita sekarang) aneh… dan semakin aneh ku menjalani detik-detik hariku, seolah bermimpi dalam mimpi dan kemudian mati, dan sampai akhirnya ku tak dapat kembali bermimpi untuk memimpikan sebuah mimpi, Inaf… what enough? Yup belajar kembali merangkai hati yang lantak seperti semalam adanya,terasa sangat terlambat untuk memulai segala sesuatu.
Terlintas tanya… “kenapa tidak di perbaiki”, dan tetap pada pendirianku, “Tidak” perbaikan hanya menyisihkan luka, dan sekarang biarkan aku sendiri.

Tiada ulasan: